
Griffin telah puluhan tahun menjadi bagian dari iliteratur dan mitologi.
Dan sejak saat itulah, arti simbolis mereka telah banyak mengalami
perubahan.
Diceritakan, Apollo mengendarai Griffin dan menjaga emas Hyperboreia
(negeri mistik tempat matahari dan kebahagiaan bersinar abadi di balik
angin utara). Sekawanan Griffin di pegunungan Rhipaia menjaga timbunan
emas dari para Arimaspos, kaum bermata satu yang hendak mencuri emas
itu. Para Arimaspos menunggangi kuda dan berusaha mengambil emas namun
usaha mereka selalu digagalkan oleh para Griffin, yang selalu berhasil
menyerang balik para Arimaspos.

Dalam legenda, makhluk yang gagah di angkasa ini, ialah simbol
superbia (harga diri arogan), karena Aleksander Agung pernah mencoba
menunggangi punggung Griffin dan menuju ke ujung langit.
Di tahun ketiga Masehi, seorang ahli sejarah Romawi bernama Aelianus
menulis, "Griffin adalah hewan berkaki empat seperti singa; memiliki
cakar yang amat kuat dan mirip cakar singa. Memiliki sayap dan berbulu
hitam di sepanjang punggungnya dan bagian depan berwarna merah,
sementara kedua sayapnya berwarna putih."
Makhluk ini terlihat pada saat
peradaban Minoan (2700-1450 SM).
0 komentar:
Post a Comment