Cyclops adalah raksasa yang bermata satu. Awalnya hanya ada tiga Cyclops yang merupakan anak Uranus dan Gaia, mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes. Bersama para Hecatoncheires, mereka dikurung oleh Uranus di Tartaros.
Setelah dibebaskan oleh Zeus, para Cyclops membuat berbagai senjata hebat untuk para dewa. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon dan helm kegelapan untuk Hades. Berkat bantuan mereka, para dewa Olympus bisa memenangkan Titanomachy.
Seusai Titanomachy, para Cyclops bekerja di bengkel Hephaestus di pulau Lemnos. Di sana mereka menciptakan berbagai alat canggih. Salah seorang Cyclops dibunuh oleh Apollo untuk membalas dendam pada Zeus yang telah membunuh Asclepius, anak Apollo. Zeus lalu menghukum Apollo untuk mengabdi pada seorang manusia bernama Admetos.
Ada juga generasi Cyclops yang lebih muda, mereka kurang berperadaban dibandingkan Cyclops generasi pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia adalah putra Poseidon dan dewi Thoosa.
Ada juga generasi Cyclops yang lebih muda, mereka kurang berperadaban dibandingkan Cyclops generasi pertama, selain itu mereka juga memusuhi manusia dan menjadi gembala bukan pandai besi. Mereka kebanyakan tinggal di Pulau Sisilia. Yang paling terkenal di antara mereka adalah Polifemos. Dia adalah putra Poseidon dan dewi Thoosa.
Polifemos awalnya adalah Cyclops yang baik dan ramah ketika masih
muda. Polifemos pernah mencintai seorang dewi bernama Galateia. Namun
Suatu hari Polifemos memergoki Galateia sedang bercinta dengan Akis.
Polifemos sangat marah dan langsung membunuh Akis dengan batu besar.
Sejak insiden itu, Polifemos menajdi Cyclops yang jahat. Apalagi menurut
ramalan, mata Polifemos akan dibutakan oleh seorang manusia, sehingga
Polifemos akan memakan manusia yang memasuki pulaunya.
Odysseus
dan anak buahnya pernah mendatangi pulau Polifemos. Enam anak buah
Odysseus dimakan oleh Polifemos namun Odysseus berhasil membutakan
Polifemos dengan menusuk matanya dengan kayu besar. Pada akhirnya
Odysseus berhasil kabur namun Polifemos telah terlebih dulu berdoa pada
ayahnya, Poseidon, untuk menghukum Odysseus. Akibatnya Odysseus harus
berkelana di lautan selama bertahun-tahun sebelum bisa pulang ke rumah.
Dalam upaya menyelamatkan diri dari Troya, Ainias dan para awak
kapalnya berlabuh di pulau Polifemos. Di sana Ainias bertemu dengan
Achaemenid, anak buah Odysseus yang tertinggal di pulau itu. berkat
peringatan darinya, Ainias langsung kabur dari pulau itu sebelum sempat
diserang oleh Polifemos.
0 komentar:
Post a Comment