
Bigfoot yang berarti kaki besar adalah makhluk berukuran raksasa sisa peninggalan zaman purba. Diperkirakan, hewan tersebut masih hidup di kawasan pegunungan bersalju, di antaranya di Amerika Serikat dan gunung Himalaya China. Orang percaya makhluk ini dapat ditemukan di seluruh dunia dengan nama-nama yang berbeda, seperti Yeti di Tibet dan Nepal, Yeren di Cina dan Yowie di Australia.
Diberi nama Bigfoot karena belum ada orang yang berhasil melihat
wujud aslinya. Sejauh ini, orang-orang hanya bisa menemukan jejak
kakinya yang berukuran raksasa. Jejak kaki raksasa itu pertama kali ditemukan seorang wartawan asal California, Amerika Serikat pada Maret 1999. Malam itu dia tengah bermobil menuju Oregon.
Di sebuah tempat sunyi, dia mampir di sebuah warung makan. Tiba-tiba
terdengar kegaduhan. Dia berlari menuju mobilnya.
Para ahli menduga Bigfoot adalah gorilla setengah manusia.
Memiliki tinggi 2-4 meter, berjalan tegak dengan kedua
kakinya. Bulunya tipis berwarna abu-abu dengan kepala hitam
kemerah-merahan. Jari kakinya berjumlah lima, sama dengan manusia dan kera. Beratnya mencapai 230 kilogram.
Binatang ini memiliki kecerdasan di atas kera, namun jauh di bawah
manusia. Rakyat di sekitar pegunungan Himalaya sering mendengar auman
suaranya. Bigfoot tak ganas, bahkan cenderung pemalu. Wajahnya ramah,
seperti halnya kera jinak. Binatang ini cepat-cepat menyingkir jika
bertemu manusia. Namun walaupun sebenarnya pemalu, ada saksi yang berkata
bahwa dia dilempari batu-batu besar oleh sesosok makhluk raksasa yang
tingginya sekitar 2 - 2,5 m yang diduga Bigfoot.
Dilihat dari anatominya, para ahli menduga Bigfoot merupakan hewan jenis Gigantopithecus. Fosil binatang raksasa mirip manusia ini banyak ditemukan di Cina. Namun, ada pula yang menyatakan Bigfoot merupakan Homoerectus (kera berjalan tegak).
0 komentar:
Post a Comment